Tips Mengelola Keuangan di Waktu Krisis



Krisis menjadi hal yang tak dapat dihindari. Ketika krisis melanda, salah satu aspek yang paling terdampak adalah kondisi keuangan. Terkadang, mengelola keuangan di tengah ketidakpastian bisa menjadi tugas yang menantang. Namun, dengan langkah-langkah yang bijaksana, kita dapat tetap menjaga stabilitas keuangan.

Pengertian Krisis

Krisis adalah suatu keadaan, kejadian atau dugaan yang mengancam secara tidak terduga dan tidak diharapkan, berdampak dramatis, merusak reputasi serta mengganggu keberlangsungan individu atau organisasi yang mendorong organisasi pada suatu kekacauan (chaos) yang berdampak pada karyawan, produk, jasa dan kondisi keuangan. Krisis merupakan suatu masa yang kritis berkaitan dengan suatu peristiwa yang kemungkinan pengaruhnya negatif terhadap organisasi. Karena itu, keputusan cepat dan tepat perlu dilakukan agar tidak mempengaruhi keseluruhan operasional organisasi.

Tips Mengelola keuangan di waktu krisis

Tetap Tenang, Jangan Panik

Kondisi krisis dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan, tetapi penting untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Panik dapat membuat kita mengambil keputusan yang salah.

Menjelang atau selama masa krisis, kita akan mendengar banyak rumor ini itu, atau bahkan hoax. Nah, di saat menerima kabar yang belum jelas kebenarannya, kita sebaiknya tidak langsung bereaksi. Cek dan ricek terlebih dulu informasi yang kita terima, daripada kita menyesal belakangan.Susun Anggaran yang Realistis dan Disiplin dalam Menerapkan Anggaran
Cari tahu berapa banyak uang yang Anda miliki, berapa banyak utang yang Anda miliki, dan apa saja pengeluaran bulanan Anda. Ini akan membantu Anda membuat rencana untuk mengelola keuangan Anda selama krisis.

Menunda Pengeluaran yang Tidak Perlu

Penting untuk melacak pengeluaran Anda dan memastikan bahwa Anda tidak menghabiskan lebih banyak uang daripada yang Anda hasilkan. Buatlah anggaran yang realistis dan patuhi itu.

Selama melalui masa krisis, kita tidak hanya harus menyusun ulang bujet saja, tetapi juga benar-benar menjalankan anggaran tersebut. Memang, tidak mudah bagi kita untuk mengikuti anggaran yang berisikan pemangkasan pemasukan juga pengeluaran. Namun, kedisiplinan mengikuti rencana anggaran itu merupakan kunci kita untuk menjaga kesehatan keuangan kita selama krisis.

Prioritas Bayar Utang dengan Bunga yang Paling Tinggi
Selama krisis, sikap paling bijak dalam mengelola keuangan adalah menahan pengeluaran sebisa mungkin. Mengapa? Karena di masa krisis, ada risiko arus masuk uang kita akan tersendat. Misal, kamu yang berstatus karyawan terancam mengalami pemangkasan gaji. Atau yang berbisnis, bisa jadi mengalami penurunan omzet.

Di saat arus kas masuk berjalan perlahan, maka yang perlu kita lakukan tentu menyetel arus keluar uangmu di kecepatan yang sama. Ini artinya, kamu perlu menyusun ulang skala prioritas pengeluaran. Tundalah berbagai pengeluaran yang tidak perlu. Di masa pandemi, biaya yang bisa ditunda misalnya biaya berekreasi atau makan di luar.

Cari cara untuk menghemat uang di mana pun Anda bisa. Ini mungkin termasuk makan di luar lebih jarang, membatalkan langganan yang tidak Anda gunakan, dan mencari penawaran yang lebih baik untuk asuransi dan layanan lainnya.

Hal lain yang bisa kita lakukan untuk menyesuaikan arus kas keluar dengan arus masuk dana adalah mengurangi utang, terutama yang berbunga tinggi seperti bunga kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), dan pinjaman online. Kamu bisa menutup utang berbunga tinggi ini dengan menjual aset, mencairkan investasi, atau memakai dana darurat. Ketika utang sudah dibayar, segera kembalikan posisi aset, investasi, dan dana darurat ke level yang ideal.

Melunasi utang termasuk strategi mengurangi beban karena selama krisis biasanya bunga utang akan naik. Berarti, jika kamu masih memiliki utang, kamu akan menghadapi kemungkinan peningkatan biaya.

Manfaatkan Dana Darurat dengan Bijak
Dana darurat adalah sejumlah uang yang disimpan untuk digunakan dalam keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau penyakit. Idealnya, Anda harus memiliki cukup uang dalam dana darurat untuk menutupi pengeluaran Anda selama 3-6 bulan.Cari Tambahan Sumber Pendapatan

Jika memungkinkan, carilah cara untuk meningkatkan penghasilan Anda. Ini mungkin termasuk bekerja lembur, mengambil pekerjaan sampingan, atau menjual barang-barang yang tidak Anda perlukan lagi.Lakukan Investasi dengan Bijak
Saat mengelola keuangan di tengah krisis, pertimbangkan investasi yang lebih konservatif dan aman. Hindari risiko tinggi yang dapat membahayakan kestabilan keuangan Anda. Konsultasikan dengan ahli keuangan jika diperlukan.

Jaga Kondisi Psikologis
Krisis tidak hanya berdampak pada kondisi finansial tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan emosional dan mental. Jaga kesehatan diri Anda dengan tetap positif, mencari dukungan, dan mengelola stres dengan baik.

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sudutpandangnovita dapat membuat readers nyaman.

Ditunggu celotehnya dikolom komentar, namun jangan tinggalkan link hidup ya... 😊